Hantu Laut Dalam Bagian 2

1. Hiu Hantu

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan kesulitan menempatkan hiu hantu atau dikenal juga sebagai chimaera dalam pohon evolusi kehidupan karena penampilannya yang membingungkan.


Chimaera termasuk dalam keluarga ikan laut dalam yang tubuhnya tidak ditopang oleh tulang keras, melainkan oleh tulang rawan. Hewan ini memiliki ciri mata yang besar, sirip seperti sayap burung, dan gigi pipih untuk menggilas makanan.

2. Pacifik Blackdragon

Ilmuwan berhasil memecahkan misteri penyebab kulit ikan paling hitam di laut dalam sebuah penelitian.

Ikan berkulit hitam tertentu, seperti dragonfish dan fangtooth, mampu menyerap lebih dari 99,5 persen cahaya, menurut penelitian baru yang diterbitkan di Current Biology.


Ikan-ikan ini bahkan dapat menghindari deteksi dengan muncul sebagai bayangan kamuflase yang tidak jelas dan bentuk tak dapat dibedakan.

3. Cumi – cumi Kolosal

Cumi- cumi kolosal atau dikenal dengan nama ilmiah mesonychoteuthis hamiltoni merupakan jenis cumi-cumi terbesar yang ada di bumi. Makhluk misterius ini termasuk invertebrata terbesar yang dikenal manusia.

Dilansir laman World Atlas, belum ada spesies hidup yang pernah terlihat secara langsung, namun dipercaya hidup dan menghuni Antartika. Kemampuannya untuk bertahan hidup dan bereproduksi disesuaikan dengan lingkungan yang bercuaca ekstrem. Berikut fakta tentang cumi-cumi kolosal yang perlu kamu ketahui.

4. Cumi Cumi Bigfan

Cumi-cumi Bigfin adalah jarang terlihatcumi dengan khas morfologi. Mereka ditempatkan digenus Magnapinna dankeluarga Magnapinnidae .

Meskipun famili tersebut hanya diketahui dari spesimen larva,paralarval, dan remaja, beberapa pihak yang yakin spesimen dewasa juga telah terlihat. Beberapa video telah diambil dari hewan yang dijuluki ” cumi lengan panjang “, yang memiliki morfologi serupa. Karena tidak ada spesimen yang pernah diambil atau diambil sampelnya, masih belum pasti apakah mereka dari genus yang sama atau hanya kerabat jauh

5. Gulper Eel / Belut Pelikan


merupakan ordo dari ikan pari bersirip, yang mirip dengan belut, namun memiliki perbedaan internal. Sebagian besar ikan tersebut dalam ordo ini merupakan jenis laut dalam yang dikenal dari hanya spesimen yang sedikit, seperti belut pelikan. Beberapa spesies memiliki cahaya berpendar.


Beberapa di antaranya, seperti “burung layang-layang”, dapat hidup di kedalaman 3.000 meter (10.000 kaki) di samudera hingga zona apotik. Saccopharyngiformes awalnya ditemukan dengan jaring para nelayan.

Tinggalkan komentar